Setelah melalui serangkaian penilaian dan diskusi tentang karya siapa yang laik masuk babak nominasi, akhirnya panitia IADB mengumumkan 75 puisi terbaik di tahapan kedua ini yang secara resmi disiarkan Sabtu, 8 Oktober 2011. Inilah saat-saat yang paling mendebarkan bagi peserta yang puisinya terpilih, apakah nanti akan unggul menjadi pemenang atau cukup berada di tahapan ini saja.
Sekarang, Dewan Juri Final yang terdiri dari sastrawan nasional dan sastrawan Sumatera Barat (berjumlah 7 orang dan nama-nama mereka akan diumumkan bersamaan pengumuman pemenang 15 Oktober 2011, red), sedang bekerja keras memberi penilaian. Sidang Dewan Juri menentukan pemenang akan dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2011 di Padang.
Berikut nama dan karya peserta yang lolos masuk nominasi (nama berdasarkan abjad):
1. Asril Koto (Bayangan September)
2. Alizar Tanjung (Burung Andalas)
3. Aray Rayza Alisjahbana (Mengenalmu Hanya Sebatas Nama)
4. A’yat Khalili (Padang, Cinta tak Pernah Sirna)
5. Al Hafiz (Serpihan Kenangan)
6. Azwan (Padang Sepanjang Masa)
7. Askar Marlindo (Kota Padangku)
8. Aksan Taqwin (Antara Tisu dan Sapu Tangan)
9. Asrina Novianti (Di Teluk Bayur)
10. Aisyah Istiqamah Marsyah (Pada Padang yang Bercerita)
11. Af Kurniawan (Atas Nama Rendang, Atas Nama Lelaki)
12. Budhi Setyawan (Semalam di Padang)
13. Budi Saputra (Pantai Purus Tepi Kota)
14. Burhanuddin NS (Kado untuk Kota Padang)
15. Bambang Widiatmoko (Kado Cinta Sederhana)
16. Deddy Arsya (Sunting Nias)
17. Deri Ilham (Musim Kenang di Kota Padang)
18. Debi Ayu Lestari (Padang Your Motherland)
19. Desio Isanov (Padang, Cintaku Untukmu)
20. Deni Arifin (Engkau Kota Adalah Cinta)
21. Denny P. Cakrawala (Selepas Membaca Siti Nurbaya)
22. Dodi Prananda (Menulis Kangen; Padang)
23. Dedi Supendra (Hikayat Seorang Wanita di Pucuk Bukit)
24. DG Kumarsana (Camin Taruih)
25. Dedi Oscar Adams (Siti Nurbaya Tak Lagi Nestapa)
26. Esha Tegar Putra (Padang Kota Tercinta, di Padang Kita Bercinta)
27. Diyano Piliang (Peringatan, Cobaan, Hukuman)
28. Fadhli Basya (Menghormati Hari Jadi Kota Padang)
29. Frans Ekodhanto Purba (Empat Wajah Padang)
30. Firman Nofeki (Desau Nyiur Pelabuhan Muara)
31. F. Rizal Alief (Sepasang Puisi di Kota Tua)
32. Fhadilla Amelia (Tanah Harapan)
33. Hendri Nova (Padangku)
34. Heru Joni Putra (Taragak)
35. Hakimah Rahmah Sari (Padang, Petang dan Puisi)
36. Heni Kurniawati (Pengantin Padang)
37. Irfan Syariputra (Tentang Rindu di Tanah Kenangan Kita)
38. Idris Reficul (Senja di Atas Jembatan Siti Nurbaya)
39. Ida Ayu Utami (Saat Padang tak Pernah Sunyi)
40. I Gusti Ayu Putu Mahindu Dewi Purbarini (Kado Sesloki Air)
41. Inung Imtihani (Kepada Mandeh)
42. Kurnia Hadinata (Epitaf Arau)
43. Kemas Ferri Rahman (Sejumlah Kenangan di Masa Lalu)
44. Karta Kusumah (Cerita Bergambar Padang Buat si Sayang)
45. Kartika Amellia (Kampung Halaman)
46. Latief S Nugraha (Di Serambi Masjid Raya Ganting)
47. Lili Asnita (Sekilas Petang di Padang)
48. Mahatma Muhammad (Serindu Waktu di Kotaku)
49. Miswar Ibrahim Njong (Padang di Suatu Ketika)
50. Meiriza Paramita (Taratak Pengembara)
51. Mugya Syahreza Santosa (Seperti Penyair)
52. Moh. Ghufron Cholid (Panggil Aku Siti Nurbaya)
53. Melisa Asripal (Kepada yang Terkasih, Padang)
54. Muhammad Fadhli (Padang, 7 Agustus 1669)
55. Nur Efendi (Tentang Lelaki di Nagariku)
56. Novita Efendi (Rendang Sang Jargon Padang)
57. Na Lesmana (Di Jembatan Siti Nurbaya)
58. Nidhom Fauzi (Jiwa Padang)
59. Niken Kinanti (Anak Berkalung Tembaga)
60. Pinto Anugrah (Kutinjau Laut Dipandang Padang)
61. Putu Sugih Arta (Aku tak Lupa Rumah Gadang Itu)
62. Rika Silviani (Semarak Kota Padang)
63. Robbi Saputra El Kuray (Senandung Anak Pesisir)
64. Rizki Hardiansah (Makna di Akhir Cerita)
65. Reza Anindita (Godzilla)
66. Silfia Hanani (Kota Padang Dalam Catatanku)
67. Setio Hadi (Es Hadi) (Namaku Malin)
68. Vironika Sri Wahyuningsih (Nostalgia Siti Nurbaya)
69. Wisnhu Bagas Murtolo (Lagu 60-an)
70. Wisman (Jeritan Pengemis Pasar Raya Padang)
71. Wishu Muhamad (Induak Samba)
72. Wayan Sunarta (Kutitip Rinduku)
73. Yunita (Nyanyian Kota Padang)
74. Yori Kayama (Di Pantai Padang, Aku Mengingat Beberapa Kejadian)
75. Zulherma (Orang Kampung)
alhamdulillah, walau tidak keluar nama saya di 75 besar, masih bersyukur untuk dapat meningkatkan karya saya menjadi lebih baik lagi...
BalasHapusyang masuk, selamat yaaa...
moga2 berhasil dan terpilih....^^
Alhamdulillah ya ALLAH....
BalasHapushanya syukur yang terucap padamu....
Alhamdulillah, puisiku masuk nominasi
BalasHapusyang penting turut berkiprah buat padang, kotaku nun jauh disana diukur dari jarak kotaku mataram dan.....selamat buat rekan rekanku pecinta seni sastra khususnya puisi...mari berkarya terus!
BalasHapus