SILUET MERAH DI PANTAI PURUS
angin bergulir semilir
menyuguhkan sejuk pada kedua mataku.
siluet merah yang mengambang di wajah air
menggenapkan keindahan yang tak berhulu.
seperti dulu, aku selalu duduk di bawah tenda berwarna ungu
menghabiskan waktu senja yang segera terkilir.
merasakan aura riuh suara yang membangkitkan gairah kalbuku
untuk menghadapi waktu demi waktu bersama takdir.
oh, aroma nafas pantai tenang berwarna biru itu
selalu saja membangkitkan kenangan tentangmu.
adalah kita yang pernah menghabiskan manisnya cumbu
sembari bercerita tentang keindahan Pantai Purus yang biru.
"kita akan bertemu kembali di kota Padang ini. di pantai ini.
kita akan bercumbu lagi seperti sediakala.
aku pergi untuk sementara saja. jangan kau bersedih hati."
semenjak kepergianmu, aku selalu duduk sendiri
setiapkali senja datang dengan wajah ranumnya itu.
namun dengan senang hati kukabarkan kepadamu
bahwa pantai ini masih merindukanmu yang nisbi.
seperti aku yang selalu rindu pada siluet merah wajahmu.
seperti aku yang selalu rindu pada keindahan Pantai Purus itu.
28/08/2011
DUKA 7,6 SKALA RICHTER
~mengenang gempa Kota Padang
bumi terguncang hebat
saat langit sedang berwarnah cerah.
seketika ribuan suara meraung-raung menyayat-nyayat
berhamburan seperti semut yang terhimpit gerah.
sangat jelas raut muka ribuan jiwa yang cemas
berlari kencang mencari tempat berlindung.
tangan-tangan kematian menjalari seluruh ruang
mengikuti setiap degup jantung yang resah dan bimbang.
7,6 skala richter maha dahsyat telah membelah kota
meruntuhkan keangkuhan dan kokohnya gedung-gedung,
tiang-tiang listrik, pohon-pohon, jalan dan jembatan
juga melumat jiwa-jiwa tak berdosa.
di antara jasad-jasad yang terkapar.
di antara reruntuhan yang menjalar.
tumpahlah tangis-tangis duka.
menggemalah suara-suara duka.
semuanya memang terjadi dalam sekejap saja.
namun akan selalu terkenang sampai akhir masa.
28/08/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar