Rabu, 10 Agustus 2011

Puisi Dimas Mahendra

DIMAS MAHENDRA, biasa dipanggil Dimas. Bersekolah di SMA Negeri 1 Padang. Sekarang sedang duduk di kelas X, SBI. Lahir di Padang, 30 Agustus 1996. Bercita-cita menjadi seorang ilmuwan, tetapi ketertarikan terhadap sastra sama besarnya dengan ketertarikannya terhadap Ilmu Pengetahuan Alam. Berdomisili di Komplek Bumi Minang 3 Blok O No. 10, Padang.

KERINDUAN YANG MENYENTAKKAN KAMI

“Kujaga dan Kubela!”
Hentakan suara gemuruh menusuk jiwa
Bangkitkan semangat membara
Sulutkan api cinta akan kota…
Kota yang damai…
Indah…
Permai…
Kota Tercinta…
Kota Padang…
           
Pagi…
Kesibukan jalanan tak menghalangi kicauan burung
Bernyanyi menyambut pagi
Menyeimbangkan kehidupan fana ini
Sang Fajar menyembul di ufuk di timur
Tersenyum kepada warga kota untuk memberi api…
API SEMANGAT!!

Sore…
Kemilau jingga tersirat di jantung barat…
Memberikan kedamaian yang berbeda
Membuat kehidupan terasa lebih nyata
Menjatuhkan kemilau air mata
Ketika…
Ketika kami teringat Kota Padang yang kami cintai

Pantai purus menenangkan jiwa…
Pasir putihnya mencubit-cubit kaki seperti tangan-tangan mungil
Deburan ombak seperti belaian lembut yang menghantarkan hidup ke dalam ketidaksadaran

Wangi aroma garam yang memanjakan hidung
Damai…
Indah…
Kota Padangku yang tercinta…

Seakan lentera terbunuh oleh kelamnya malam
Langit menjadi gelap gulita
Gemintang yang berkelip tidak meninggalkan kami sendiri
Rembulan putih bersih menaburkan cahayanya ke pelosok dinding kehidupan
Dinginnya malam kota Padang takkan tergantikan
Dingin yang terasa begitu familiar
Dingin yang terasa begitu nyaman
Yang menjatuhkan kami ke dalam selimut kehidupan
Dan tertidur lelap dalam pelukan Ibu Pertiwi

“Kujaga dan Kubela!!”
Suara yang menyentakkan jiwa ini
Membuat mata mengeluarkan kilauannya
Bekaca-kaca…
           
Kota Padang…
Takkan tergantikan..
Walaupun diri kami di rantau orang…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar