Selasa, 09 Agustus 2011

Puisi Lismomon Nata

LISMOMON NATA, lahir di Kota Sawahlunto, 30 Agustus 1984. Alumnus Sosiologi Antropologi Universitas Negeri Padang. Awal Bergiat dalam dunia sosial semenjak 2004 setelah bergabung dengan LSM Jembatan (Jaringan Pemberdayaan Nagari). Pernah bergiat di LSM Enviromental Parlement Wacht (EPW) Sumbar (2006-2007). Penggagas Komunitas Anak Sosiologi Antropologi (KAOS) UNP (2006). Menyelesaikan studinya dengan menulis Makna Kesurupan Pertunjukan Kuda Kepang pada Etnik Jawa di Kota Sawahlunto. Dia juga bergiat di Forum Lingkar Pena (FLP) Sumbar. Sekarang, selain mengajar pada LPK Azdkia Padang juga bergiat dan menjadi fasilitator di Sekolah Pembebasan (SPAM) Komunitas MAGENTA (Masyarakat Gerliyawan Kota. Berdomisili di Jalan Padang Pasir VII, No. 1 Padang, Sumatera Barat.

PADANG KAU KU JAGA DAN KU BELA

Padang
342 tahun kau telah berikan arti
Berjalan menelusuri liku ruang waktu
Mendampingi masa
Mengukir sepotong bongkahan sejarah
tanah ranah Minang

Padang
Kadang terseok dan lambat tubuhmu mengikuti irama bebasnya zaman
Kau tetap setia dalam genggam pituah
Menjaga Gunung Padang
Mendampingi birunya pantai
Menata kota tua

Bukit Gado-gado
Bunguih
Teluk Bayur
Pondok
Tersenyum
Siap menatap masa depan

Rintangan Siti Nurbaya
Zaman kenang Sengsara Membawa Nikmat
Salah Asuhan
Merajut kasih hari esok

Padangku
Berlarilah kencang
Kencang sekali
Pergilah dalam lautan zaman yang luas
Terbanglah tinggi menyongsong hari esok
Kau tetap di hati
Dalam sanubari yang kami jaga dan selalu bela


IGAU PADANG
 
Padang
Kau adalah sepetak tanah komsopolitan
Potongan zaman melahirkan para pahlawan dalam rahimmu
Buah Cinta dari Darah dan Ruhmu

Sejarah perjuangan telah bicara dari bibir kasihmu
Mengantarkan jalan setapak putera- puteri berjuang untuk negeri
Keluar masuk hutan
Bergerilya 
Mempertahankan
membangun ibu pertiwi

Mr. Abu bakar Jaar
Bagindo Aziz Chan
Ilyas Karim
Ali Akbar Navis
Marah Roesli
Mochtar Lubis
Wisran Hadi
dan puluhan hingga ratusan nama yang tidak terpahatkan

Padang
Wajahmu nan elok
Membentang di sepanjang batang arau
Tempat bermuara lukisan masa depan
Pelabuhan Emmahaven
Masjid Raya Ganting
Semua menancapkan peristiwa
Dalam ribuan wajahmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar