Jumat, 30 September 2011

Puisi Aa_kaslan

AA_KASLAN, nama pena dari Abdullah, lahir di Pamekasan tepatnya pada 07 April 1991. Ia menempuh pendidikannya sembilan tahun di Pesantren (Nurul Jadid, Paiton. 5 SD-IX. Darul Ulum, Banyuanyar, Pamekasan X-XII). Mulai menggeluti dunia penulisan sejak kelas IX, semuanya dijalani semenjak bergabung dengan FLP Banyuanyar dan berteduh di pangkuan Teater Kertas., Kado Untuk Jepang (AGP, 2011), Curahan Hati untuk Tuhan (Leutika Prio,2011), dan Titik Nol (Azzam Jaya, 2011) adalah antologi bersamanya.

SABAR;
BAHASA IBUKU

I/
Saat mata-mata berdarah luruh memukul dada
Diantara sobekan tanah dan lorong aspal menua
Aku—sendiri diam dalam dekap hangat orang tua
Dari televisi jerit melanglang buana melepas sayapnya

Dan aku diam membiarkan ibu mengeja aksara masa mudanya
Diantara gerimis air mata;
Kau lihat itu, Nak. Sawah itu dulu tempat bermain Ibu dan paman-pamanmu
Menghabiskan musing semi dan kemarau
Menyaksikan gerhana dan purnama
           
Akupun tahu dari peta pelajaran IPS kelas dua
Provensi Sumatra punya nama; Padang
Punya legenda-legenda
Pemahat kata laikya Hamzah
Tempat wisata dan kemilau surga

Sudahlah, bu. Ini janji Sang Maha Kuasa
Mata tua ibu memecah isak di dadanya;
Kau masih belum tahu arti meliki, Nak.
Di tanah itu kakekmu nenanam nafas
Pula nenekmu
Terkubur hidup diantara sobekan tanah-tanah sendiri
Kau belum memiliki arti mempunyai, Nak.

II/

Tak lagi bisa aku tanam riang tawa
Sebab lembab suara tua ibu hilang tanpa harkat
Di kota Tiku, ibu menyampaikan kiamat
Dan hanya bahasa kesabarannya nan  aku ingat.

Tegal, 17092011

PESAN DARI TEGAL

I/
Dalam harap masih ada Tuhan di peraka dadamu
Membaca hafalan doa sholat saban lima waktu
Sebab di telapak tanganmu tersulam janji Tuhan
Dan di Al-quran sudah di ikrarkan

II/
Yah! Tentang kerusakan duniamu
Kerna tangan-tanganmu

: pesan

Tegal, 30092011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar