LINDA MUSABBIHIN, sebenarnya memiliki nama lengkap Meilinda Rusda Musabbihin dan saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Gadis yang akrab disapa Linda ini lahir 21 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 25 Mei. Ia memilki ketertarikan khusus terhadap budaya Indonesia karena penulis sendiri terlahir dari keluarga “blasteran” Gresik-Padang dan sejak kecil tinggal berpindah-pindah di berbagai kota di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, ia tergabung dalam Tim Pers Mahasiswa Badan Eksekutif Lembaga Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (TPM BE-LM FTSP ITS) dan merupakan Sekretaris dari Lembaga Pers Mahasiswa Satu Kosong (LPM 1.0) ITS Surabaya.
TANGIS MEREKA, (SEHARUSNYA) TANGIS KITA JUGA
Di dalam pekatnya aliran darah
Dengan amis menyergap hidung
Puing mimpi ambruk berserak
Hingga mereka
Mengais harap di tanah basah
Bersama pilu tetesan tangis
Duka menghentak negeri dalam topengku
Ketika samar terdengar
Pecahan jerit-jerit putus asa
Dari hati mereka yang porak-poranda
Tersapu badai tak mau reda
Dan dengan memekikkan
Pekik tangis mereka
Yang mendentum dinding telinga
Bagi hati kita yang terpecah belah
Saksikan mereka meregang nyawa
Dengan bergetar mereka mengerang
Buat tangis kita makin merebak
Dalam gundah semua teriak
Kapan tangis akan berhenti?
puisi ini dipersembahkan untuk mengenang gempa Padang
RINDU
Rindu
di tengah hiruk pikuk klakson ini aku rindu
pada tiup tenang seruling bambu
iramakan lagu mendayu kesayangan ibuku
Rindu
di tengah rasa manis ini aku rindu
pada pedas asam di lidah kelu
yang buat dengan senang aku berseru
Rindu
di tengah tiang tiang besi ini aku rindu
pada tanduk-tanduk kerbau di rumah dulu
tempatku bercanda bersenda gurau
Rindu
di tengah debu hitam ini aku rindu
pada kampong halaman yang tawarkan hijau
bersama damai yang lembut bertalu
Lagi-lagi
Rindu, sungguh aku rindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar