Jumat, 30 September 2011

Puisi Padina Dariyanti

PADINA DARIYANTI, terlahir di Palembang pada tannggal 8 September 1985. Aktif di berbagai organisasi kepenulisan seperti Sanggar Sastra Limas, Sanggar Sastra Papyrus, dan FLP Cabang Mesir. Kini dia salah satu penggiat FLP-Ogan Ilir juga mengajar di Pon-Pes Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya, Ogan Ilir. Karyanya pernah dimuat dalam antologi Ibuku Perawan, antologi Lasykar Syuhada, antologi Cantik, dan antologi puisi Kepingan Kehidupan.

RENDANG PERLAMBANGAN

lirih rindu dalam isakan
umak yang terkenang kampung halaman
jauh terbentang sebrang lautan
bertahun lamanya tak tersinggahkan

demi melumpuhkan desakan kenang
umak mengiris mengurat dagiang
ujarnya konon sebagai perlambang
niniak mamak nan kerap digadang

lepas dagiang terpisahkan
karambia diperas menjadi santan
umpamanya lagi dalam anggapan
ibarat cadiak-pandai pemecah persoalan

sudahlah santan dijerangkan
lado tergilas halus dalam gilingan
tutur umak lanjut mengibaratkan
alim ulama penegak syariat junjungan

terakhir pemasak juga dihaluskan
cita rasa penyatu keberagaman
keluarga satu nusa kebangsaan
dari minangkabau sebagai pasembahan

1 komentar: