Jumat, 30 September 2011

Puisi Atikah Jamil

ATIKAH JAMIL, lahir di Padang 17 Agustus 1992. Mahasiswi di sebuah Universitas swasta di Padang. Hobi menulis, membaca, music, travelling dan bekerja. Segala yang berbau seni and sastra like too, “Read is my life, write is my breath”. Salah satu karya anak bangsa yang paling ia sukai adalah karya penyair burung merak W.S Rendra, sekaligus motivator dalam hidupnya. Berikut Andrea Hirata dalam tetralogi laskar pelangi, Hasan Al Banna dalam memoarnya dan Ajahn Bram dengan si cacing dan kotorannya, dll.

NAHKODA KEHIDUPAN

Saat hari mulai terbenam
Ku baru menyadari masih tetap disini
Tiada yang berubah
Hingga malampun menjelang

Bagai matamu
Begitulah mataku selalu mengakrabi
Jiwa-jiwa yang resah tak kenal lelah
Mengemas darah dipuing tak bertuan
Menyusut lensa kalbuku

Rindu datangnya pagi seakan tak pernah terjadi
Namun..tiada mampu tuk perbuat
Hanya terpatri..untuk bermimpi
Satukan benua biru untuk jantung hati Sang Ibu
Dilangit “Kota Padang Tercinta”...

SUARA HATI

Begitu banyak cita dan cerita
menemani tiap perjalanan di kota ini
berhias madu dan kelu yang
selalu bertamu dalam qalbu

tak terasa senja mulai menyapa
diufuk mata yang tak lagi warna

Begitu lama pengabdianmu
Padangku, cintaku..
tak akan terlupakan
Hanya pasrah bila terluka
cuma diam kala bahagia
demi sebuah titah illahi...

Disini kami berdiri
merangkai aksara kehidupan
menggantungkan tetesan bintang
Disini kami belajar
menghargai segala perbedaan
persaudaraan penuh keikhlasan
Disini kami mendengar
jerit suara hati menghantam sanubari
canda tawa gemilang kejayaan
disini kami...

Tiada banyak jadi tebusan
hanya do’a terkirimkan
disetiap lantunan sujud kesucian
Biarkan alam dan manusia
bersanding penuh pesona
tanpa ada yang terluka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar