Jumat, 30 September 2011

Puisi Tubagus Rangga Efarasti

TUBAGUS RANGGA EFARASTI, lahir di Serang, 26 September 1987 dengan nama lengkap Tubagus Rangga Wira Mahendra. Lelaki yang mewariskan darah Padang ini masih menjalankan pendidikan akademisnya di Perguruan Tinggi Negeri, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang Fakultas Ilmu Pendidikan. Ia adalah alumnus dari kelas menulis di Klub Diskusi Rumah Dunia (KDRD) angkatan ke-III asuhan Gol A Gong, dan kelas menulis puisi di Sanggar Sastra Remaja Indonesia (SSRI) Serang asuhan Toto ST Radik. Saat ini bergiat di Komunitas Literasi Rumah Dunia (KLRD) dan Majelis Puisi Rumah Dunia (MPRD). Beberapa puisinya pernah dimuat di Koran Sastra Ketika dan Harian Umum Radar Banten. buku perdananya Sekumpulan Puisi: “Bercanda di Bawah Rembulan” terbit di Hasfa Arias (Lini Hasfa Publisher), 2011. Ebook perdananya Sekumpulan Puisi: “Senandung Sang Malam (SeSaMa)” terbit di Evolitera, 2011. Beberapa karyanya terhimpun dalam antologi bersama; Kumpulan Flash Fiction: Kado untuk Jepang (AG Publishing, Juli 2011), Kumpulan Puisi: Double Spirit Ramadlan & Kemerdekaan (Hasfa Publishing, September 2011), Kumpulan Puisi: Mengukir Cahaya Ramadhan, Kumpulan Puisi dan Cerpen Undangan Menulis Tentang September dan beberapa antologi lainnya sedang dalam proses penerbitan. Ia juga pernah menjadi juara I dalam lomba Puisi Islami, juara I dalam lomba Desain Cover Buku Mayaseries (Mayasmara The Series), menjadi nominator dan kontributor di beberapa lomba tulis. Dipercaya untuk mendesain cover buku: Senyum Bidadari Kecil (Tribute To Alm.Dinar Atfa Cholifah).

LELAKI YANG MERINDUKAN RANAH MINANG

: Perantau Senja

ia lelaki yang berjalan di tepi malam
mereka-reka cahaya bergelora luput dari penglihatan
ia lelaki yang berlari bersama letihnya
bergeming sedikit ia bisa kehilangan megah purnama
ia ingin pulang kembali ke rumah damai
yang tenang dan musim bahagia pun bersemai

ia lelaki yang terhenti di mulut tikungan
sejenak terbayang wajah ramah sang tuan
di kedalaman jiwa yang semakin merayu manja
kolaborasi rasa dari embun sampai teralun senja
ia ingin pulang kembali ke kampung halaman
bawa segenggam asa untuk dituangkan
bersama nikmati hangatnya kenangan

ia lelaki yang rindukan ranah Minang
padusi ranca pun siap menunggu dipinang
dengan tangan-tangan yang siap memeluk
karena di sana tak ada yang mengutuk
karena di sini ia semakin terpuruk
ia lelaki yang teruskan tapak perjalanan
tinggalkan gelisah kuatkan sandaran

ia lelaki yang rindukan ribuan canda tawa
panorama indah dan megahnya pariwisata
seakan aroma rendang dan balado kian senyawa
fenomena sastra para pujangga mengukir kata
bukan lagi kisah Siti Nurbaya bersilang cinta
tapi inilah kisah lelaki yang berlari pulang
rindukan kedamaian jiwa di ranah Minang

Serang menuju Padang,
27 Agustus 2011

KASIDAH TINTA PUJANGGA (KTP)

cantik...
sedikit namamu terusik sejuta argumentasi
sejuta cabikan dan sejuta pesona lekuk tubuh nan indah
dengan tarian elok bagai mawar dibelai lembut angin
terlelap sekian waktu dalam hatiku
betapa pulas di tengah penjagaannya
sebentar ingin kusentuh namamu sebagai nama kekasih

cantik...
namamu cukup sederhana namun terkesan mewah
entah sejak kapan tidak hanya untuk singgah
yang kuingat saat kauredam kecemasanku
lambat laun napas ini mengantar pelarian ingkar
harum namamu menyeruak cepat ribuan wewangian kelam
onggoknya terdiam dalam bangsal hitam,
sekian lama!

cantik...
ketika itu kau sihir cinta jadi jamuan tengah malam
dan sesaat senyummu kuhisap setiap memungut sisa hati
membuat namamu tertambat dalam helai napas yang berarti

cantik...
biarkan namamu saja yang kutulis pertama kali
apabila kau ragu, temukanlah indah namamu dalam hatiku
bila tidak bencilah aku sepuasnya sampai tak bersisa kata-kata
untuk suatu masa pengulangan yang penuhi ruang cinta

cantik...
aku ingin jumpa meski sekedar selusuri tubuhmu yang kental
dengan aroma kuliner dari sudut-sudut matamu yang kuhafal
karena namamu selalu ada tepat di depan tanggal lahir umi
karena itulah aku tak ingin rindu ini berakhir dan bersemi

Serang, 26 September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar