HERU JONI PUTRA, lahir 13 Oktober 1990 di Payakumbuh, Sumatra Barat. Sekarang belajar di Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang.
TARAGAK
Duh, sebuah pagi yang datang begitu cepat,
pagi yang dipanggil dengan bau kotoran kuda di sepanjang jalan,
membuatku ingin menulis sebuah puisi,
tentang malam-malam sebelum Natal.
di Padang dan tak harus di Padang,
tetapi mungkin hanya kali itu, dan pertama kali
salju turun perlahan-lahan,
memenuhi jalan-jalan di sepanjang kota. Aku lihat
seekor kelelawar gila membeku di udara.
Hanya salju. Kelam jadi kabut.
Tak ada musik intrumental.
Tak ada pengantar Natal dari Trans-Siberian Orchestra.
Tetapi dalam hati, seperti sedang berdoa,
sepotong lirik Dean Martin aku lafalkan
dengan ragu-ragu,
“Oh the weather outside is frightful
but the fire is so delightful
and since we've no place to go
Let It Snow! Let It Snow! Let It Snow!...”
but the fire is so delightful
and since we've no place to go
Let It Snow! Let It Snow! Let It Snow!...”
Dan hanya salju.
Tak ada terdengar ketipak terompa kuda.
Dari sebuah Gereja tua, lonceng berdentang.
Begitu tiba-tiba dan aku tak punya doa,
tetapi dalam hati tetap aku lafalkan
sebait lirik Nirvana,
“Jesus don't want me for a sunbeam,
because sunbeams are not made like me.
Don't expect me to cry …”
Demi tahun itu, ketika salju
turun pertama kali di kota ini dan hanya kali itu,
aku buka seluruh pakaianku,
aku menari seindah mungkin. Seindah mungkin.
“Tuhan, semoga tak ada kamera tersembunyi
yang merekamku malam ini ...” Let it snow.
Padang, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar