Jumat, 30 September 2011

Puisi M. Iqbal Sabit

M. IQBAL SABIT, kelahiran Kepahiang 29 November 1997. Bungsu dari 5 bersaudara ini bercita-cita menjadi seorang presiden. Saat ini sedang duduk di bangku sekolah SMP kelas 9 yang mempunyai hobi menciptakan puisi, membacakan dan suka menyanyi. Pernah menjuarai baca puisi di tingkat Kabupaten. Berkeinginan melebarkan sayapnya di dunia seni, khususnya di bidang puisi.

SYAIR REMBULAN

Sebuah kota yang sederhana
Alam yang utuh, masih terjaga
Kebiasaaan terulang
Kicauan kenari dan kumandang adzan
Yang memecahkan kesunyian
Serta akhir sebuah mimpi yang manja

Kumulai hariku
Ku menyapa dengan senyum riang
Untuk kota Padangku tersayang
Kubergegas sekolah dengan hati tegas dan ikhlas

Lonceng berdentang
Itu tandanya ku pulang dan ke ladang
Terik matahari yang panas
Tak membuatku merasa letih dan malas

Ku harus pulang
Melihat ayam jantan yang bungkam
Matahari yang terbenanm
Menandakan menjelang malam

Angin yang kencang
Meniupkan, membisikkan sebuah gerangan
Ku tak mengerti bahasa alam
Tapi aku mengerti perasaan alam

Kuciptakan syair-syair tentang bulan
Dengan sebuah kata rembulan
Aku berjuang bukan untuk perang
Denyut nadi dan denyut jantung
Raga serta batinku
Semua harapan tujuan yang kutimang
Hanya untuk kotaku, Padang....

KOTA SURGA

Sejuta tentang panorama
Yang selalu bergema di telinga
Angin bagaikan malaikat
Yang tak pernah penat
Mengucapkan kata cepat
Menunjukkan sebuah tempat

Ada sebuah tempat
Yang terkenal di mancanegara
Dia bukan sebuah negara
Hanya sebuah kota
Yang rakyatnya ramah dan tamah

Ku melangkah
Menuju tanah surga
Terdengar nyanyian sepasang burung dara
Tak terucap satupun tutur kata
Hanya perasaan-perasaan terkesima
Melihat alam yang seutuhnya terjaga

Padang, tempat terakhirku pulang
Untuk merasakan perasaan damai dan tenang
Kota yang tenteram
Tanpa gangguan sang perusak alam.

4 komentar:

  1. keren dan menarik memang is the best anak bangsa yang satu ini....

    BalasHapus
  2. semoga menang saya suka dengan puisi ini mengagumkan....

    BalasHapus
  3. sepertinya berpengalaman sekali dalam menciptakan puisi ini ,semoga puisi ini menjadi pemenangnya...

    BalasHapus
  4. m.iqbal sabit puisinya keren dan mengaguman meski tidak tau orangnya ini orangnya sastrawan banget....

    BalasHapus