ESTI PASARIBU, lahir di Jambi pada tanggal 30 Januari 1987. Dengan hobi travelingnya, akhirnya memilih mengikuti UKM Mapala SIGINJAI Unja sewaktu kuliah di Universitas Jambi. Disini satu-satunya putri Bapak M. Pasaribu dan Ibu D. Nainggolan ini sempat menjadi ketua mapala, satu-satunya ketua berjenis kelamin perempuan yang pernah ada dalam sejarah Mapala SIGINJAI Unja selama ini. Berbekal kecintaan akan alam dan keinginannya untuk melihat tempat-tempat yang baru dan berinteraksi dengan orang-orang yang baru pula, dia mulai menjelajahi Indonesia, hingga ke pedalaman Pulau Bali bahkan meninggi di Gunung Rinjani, Lombok. Buku adalah inspirasinya, dengan minat dan bakat di bidang jurnalis dan fotografi, perjalanannya tak akan pernah berhenti.
KEMBALI KE PADANG
Suatu hari, beberapa bulan lagi,
Saat ku tiup lilin ulang tahunku, aku tau apa yang ku inginkan.
Sebuah tempat yang terpaku dalam di hati…
Tempat terindah bukan buatan.
Cantik laksana putri,
Indahnya lebih dari yang bisa dikatakan.
Kepala memutar ke belakang, kembali mengenang masa lalu.
Aku dan dia disana, berdua bagaikan turis yang sedang melancong,
Angkat kaki dari jam kuliah nan jemu,
Hanya demi satu tujuan: Padang!
Kaki ini tak bertulang.
Ransel tiada berat.
Hati melambung.
Sungguh, riang sangat.
Dia dan aku bergaya tanpa malu di depan Jam Gadang
Bising memperebutkan gantungan kunci
Terpana di Lembah Anai dan tak sadar ikut berenang
Memandangi tebing-tebing alam dengan birahi...
Di Pantai Caroline, bersauh menggapai pulau
Di Air Manis, duduk santai menikmati sunset
Di Tumbulun, berpose gila tanpa malu
Di Gua Jepang, jemari melekat
Sahabatku itu diam terpekur bagai gagu
Betapa tempat ini membuat kami begitu dekat…
Aku memimpikannya bagaikan gila…
Rumahnya yang sejuk, penduduknya yang tersenyum.
Masakannya yang tak pernah bisa dilupa.
Budayanya yang terpatok dalam-dalam.
Auranya yang penuh nuansa,
Tunggu aku, hai kau yang tak pernah kelam…
Sangat merindukanmu,
Dengan teramat sangat!
Padang…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar