Jumat, 30 September 2011

Puisi Sujud Arismana

SUJUD ARISMANA, nama pena dari Pujiono Slamet. Kelahiran Blora 8 Agustus 1981. Tinggal di Pekanbaru, menulis puisi, cerpen, dan novel. Aktif di FLP Pekanbaru dan bergiat di Komunitas ALINEA Pekanbaru.

MERIPIH HENING DI KOTA PADANG

kubilas jeritmu
yang tak kunjung redam
mengerang-erang
gaduhkan duniaku

darahmu teralalu anyir
menyesak rasaku
melibihi wirama sendu
yang melebam

pohon dan ranting
laun-laun mengering
dekam kematian
yang berkarat

rumah gadang kita
                        dan taman siberut kita
                                    telah kejang
                        membelai jerit tangismu

                                    kulepar selindap tirta
                        yang menggegar
                        mentawai
                        renggut akar jiwa
di sebatang arau
yang terpiuh

mengapa harus ada gempa?
jika pelipur laramu
meracaukan
kampung monte
yang hilang!

Tuhan..
masih kusimak
mayat-mayat hening
yang bertapa kaku
di nagari-Mu
bermuka masam
dengan seluang pilu
bertalu-talu

Pekanbaru, September 2011

SEKERLIB MATA NURBAYA

: Siti Zakiah Nuraini

kibasan angin
menyambar teluk bayur
menanam tilas-tilas
sang malin kundang
yang membatu

segera kugoreskan matahari
di puncak singgalang
memikat burung kedasih
yang gusar
merekat cinta sepuh

ranah minang…!
kukenali kau
lewat catatan khusuk
anak rantau
sepelik isyarat Tuhan
yang merecah
di bukit padang

tidakah terwatas rupamu
menjangkau 
pantai air manis
yang tersendat
membelai risak ajalmu

musik talempong
dan tarian piring
masih mengendap,
di ubun-ubunku, sayang?

Tolong…
kembalikan sekerlip
mata nurbayamu
yang pernah kunikmati
bersama sajak-sajak gempa
sebelum tuntas merincis
kenangan di kota debu

Pekanbaru, September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar