Jumat, 30 September 2011

Puisi Dodik Andrianto

DODIK ANDRIANTO, siswa MA  Unggulan Amanatul Ummah Program Akselerasi. Berdomisili di Jl.H.Syukur 3 no.35, Sedatigede - Sedati,Sidoarjo - Surabaya.

KOTA TERINDAH, PALING INDAH, DAN KINI TAK TERSISA

Angin berdesir elok menawan
Air berpercikan, terselimuti embun
Tanah terkarung harta tak terkira
Di kota terindahku . . .
Padang . .

            Sawah nan hijau terbentang luas
Aliran air bertamu disetiap lintasannya
            Lahan yang subur banyak tertanam harta
Sumber mata pencaharian yang sangat berharga

                                    Tak Lama . . . . . .
Dan tak lama . . . . .
Semua hanyalah sementara . .

Ku saksikan suasana luka lara
Menerpa PADANGku nan indah
Ku tak habis pikir. .
Mengapa???
Mengapa hal sekeji itu menimpamu
Menimpa harta berhargamu . .
Menimpa hal terpentingmu . .
Ku selalu bertanya, bertanya, dan bertanya!!
Tapi ku tak kuasa
Aku hanyalah manusia biasa
Semua kuasa Tuhan yang esa

            Semua hal lenyap seketika

Kerusakan . .
Kehancuran . .
Perpecahan . .
Perpisahan . .
Kini telah kau rasa
Akupun ikut terbawa olehnya . . .

            Sangat tak berdaya raga kita
Dibandingkan kekuasaan yang maha esa

Setiap jam, setiap hari hadiahku telah kukirim
Dan telah terkirim . .
Terkirim ke kota terindah kita
Terkirim melalui sang tuhan esa
Hadiah berupakan doa . .
Doa nan sempurna , , untuk kota tercinta . .

                        Rangkaian waktu berlalu mengisi hari
                        Ku yakin , , hal ini tak mungkin berlalu lama

ku ingin menyaksikan engkau bangun
melawan keruntuhan itu . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar