Jumat, 30 September 2011

Puisi Irma Garnesia

IRMA GARNESIA, lahir di Padang tanggal 2 Agustus 1994. Berdomisili di Padang dari masa kelahiran hingga kini. Masih menempuh pendidikan tingkat akhir di Sekolah Menengah Atas, dan menunggu jawaban dari Tuhan untuk jalan selanjutnya. Tercatat sebagai pimred sebuah majalah sekolah, reporter SMS (Singgalang Masuk Sekolah), dan penulis lepas yang terus mengasah kemampuannya. Tulisannya terkadang mampir di koran Singgalang dan pernah di koran Haluan.

30 BARIS SEPTEMBER

: ibu kota yang kehilangan suaminya

hari ini ibu, dua tahun lalu kau kehilangan suamimu
masihkah kau menangisi kematiannya?

dua tahun lalu itu, masih terdengar jelas tangisanmu
dari teluk bayur sampai lubuk buaya.

kau kehilangan anak dan cucu yang lahir dari rahimmu
kau telah terluka oleh reruntuhan di sekujur tubuhmu

apakah tangismu sudah kering? dan hidungmu tak lagi tersumbat?
masihkah kau menyimpan memoria itu di lemari hatimu?

aku masih juga berlagu sunyi dan dupa
menunggu malaikat maut datang dengan suka cita dan merenggut nyawa

berapa orang anakmu yang hilang, ibu?
dan berapa tetes mata air dari  matamu telah tercurah?

tapi itu dua tahun lalu, ibu
dua tahun paling kelam dalam duniaku dan dalam kopi yang kuhirup

ibu, kuharap kau masih menangis
sebab di ujung pantai sana ada kisah tentang gadis bertelanjang dada

dan mata-mata bujang yang menelanjangi mata dan tubuhnya
begitu pilu untuk dilanjutkan Ibu, dan aku tak ingin menguras telaga matamu

sebab air matamu lebih bening dari ombak Pantai Padang
lebih sunyi dari danau Maninjau, lebih liku dari jalan Padang Bukittinggi

ibu, masihkah kau harus meneteskan air mata?
demi mendengar pengamen, pengemis, dan orang gila tak punya tempat berteduh

ibu, mungkin kau tahu tuhan sedang marah padamu dan padaku
tapi tuhan hanya menunggu waktu yang pasti

waktu dimana semua orang nangis cengeng
dikala malaikat maut datang dengan bersuka cita

ibu, sudah berapa doa yang kau panjatkan hari ini?
agar anak-anakmu dilindungi dari bencana dan ditunjuki oleh-Nya?

dan ibu, bolehkah aku menyelimutimu malam ini?
semoga kau beristirahat dengan tenang malam ini

30092011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar