Jumat, 30 September 2011

Puisi Febri Mira Rizki

FEBRI MIRA RIZKI, lahir di kota Lhokseumawe pada tanggal 9 Februari 1990. Sedang kuliah di UMSU (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) FKIP/Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Menetap di Jl. Perwira II No.23 kel. Pulo Brayan Bengkel, Kec. Medan Timur, RT/RW; 009/009, depan Bidan Hana Kasih/Rumah Tingkat. Selain itu dia juga aktif di beberapa komunitas antara lain Pendiri KASTI (Komunitas Anak Sekolah Tanjung Sari), KOMPAK (Komunitas Penulis Anak Kampus) menjabat sebagai Bendahara Umum, WSC (Win’s Sharing Club) menjabat sebagai pementor, LRS (Leutika Reading Soecity) sebagai anggota, LABSAS (Laboratorium Sastra) sebagai Dewan Perintis dan IMABSII (Ikatan mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia) sebagai Sekretaris Wilayah I Sumatera. Pernah menjuarai berbagai lomba dalam bidang kepenulisan.

JUWITA JAM GADANG

Di sini resah kubalut rapat dari kelam yang datang semalam
agar jauh dari trauma dan batin yang terkenang
pada jundi-jundi kecil yang tertimpa alam
renta pula menjamah mimpi panjang
sedang generasi kian prustasi tanpa motivasi;
Biar kemarin menjadi figura yang terpajang dalam memori setiap jiwa
mengingat sanak saudara tercinta dari puing-puing luka yang menerpa
Pun cerah kian menyecah di bilik-bilik sendu
yang terangkul atasnama rindu;
Ingatkah kau juwita berbusana sutra?
di jam gadang ini aku membasuh rupa yang kau tampakkan
pada pertemuan terakhir kita setelah kusentuh dalam belai
kau lantas berlalu mengarak bisu pada alam yang berseteru;
Untuk satu waktu kau kerap ku panggil
namun jasadmu telah terbujur dalam gigil;
Mungkin Dia lebih mencintaimu daripada aku
benarlah ku harus ikhlas beralas pasrah;
Biarlah cinta tetap ku rajut dalam namamu yang selalu ku sebut
semoga tenang membayang di setiap tirakat yang kau buat di sana
sedang aku di sini senantiasa menyuguhkanmu untaian do’a.

Ranah KOMPAK, 30 September 2011

PADANG OH PADANG

Padang
hilang
melayang;

Ranah minang
dirundung
malang;

Kala undang
kabar burung
datang;

Bak ilalang
terpanggang
ratakan jurang;

Hancur
lebur
bertabur;

Padang ditegur
setelah ashar
tertimbun longsor;

Tak terkontrol
saat kriminal
orang tak dikenal;

Hidup dalam naungan
makan dalam tanggungan
mengais dalam kekurangan;

Sumatera barat kini melarat
akibat perbuatan sesat
yang diumbar setiap saat.

Ranah KOMPAK, 30 September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar