HENDRIYANTO, lahir di Sumenep Madura Jawa Timur, tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1987. Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Artikel dan Pusi-puisinya sering di terbitkan di Buletin KAMPUS (Kelompok Penulis Susulan), Lugas STKIP PGRI Sumenep, Radar Madura (JP Group), majalah Jokotole Balai Bahasa Surabaya, puisinya tergabung dalam buku kumpulan juara dan nominator puisi realigi tingkat mahasiswa se-Indonesia (Puisi Menolak Lupa) yang diselenggarakan oleh DEMA STAIN Purwokerto 2010 dan beberapa puisinya tergabung dalam antologi Festival Bulan Purnama Majapahit yang diadakan oleh dewan kesenian Mojokerto. Dan juga puisinya tergabung dalam antologi Puisi ”Pendidikan Dalam Bola Pimpong” IKIP Semarang. Sekarang masih dipercaya sebagai Pimpinan Umum UKM Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) RETORIKA STKIP PGRI Sumenep dan aktif di Lembaga Kajian Seni Budaya ”PANGESTOH” Net-Think Community Sumenep. Masih aktif sebagai pengurus Sumenep Research and Development (SRD_Centre) Sumenep.
PADANG PETUALANG
Padang pedang menerjang
bukan larung terbujur panjang
banteng-banteng itu diam tapi tenang
dan kau jangan coba-coba menggelitiknya
tanduk-tanduk Minang terhunus siap menyundulmu
Padang pedang menghadang
aku bukanlah kerbau tua yang siap kau perbudak
aku bukan lagi tumbal
yang siap mengantar aroma dupa arwah nenek moyang bringas
biarlah aku membatu aku
dan kan menghunus pedang menjulang lantang
lalu,
sasai nadi ini bergelombang tatak
gemericik ombak memanggil Padang yang gerbang
Padang pedagang petualang
hatiku lapang
Madura, 29 September 2011
GEMPA
:Memoar desah
sepenggal sorga
malaikat lupa membawanya
setumpuk teduh dan pelangi melilit memintanya berdiam diri
malaikat terngaga menunggu hingga keropos
bukankah aku tersesat di bukit yang pernah menawarkan madu dan susu
segudang rempah pada ladang subur
dipusarmu aku makmur
tiba-tiba,
malam tanpa permisi mengundangku ke bukit
subuh mendayu kelabu
melepas sayap-sayap tubuh yang rapuh
getar
tubuh menggigil digetar bumi
membuka selimut desah semakin asa
esok matahari pasti cerah
kuharap kau pasrah
Sumenep, 14 September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar