SRI TRI WAHYUNI, Ichi biasa orang memanggilnya. Ia merupakan keturunan darah Minang tetapi orangtuanya merantau ke pelabuhan wilayah tetangga yaitu Sumatra Bagian Selatan (Palembang). Di “Nagari” itu ia dilahirkan tepatnya pada tanggal 9 Maret 1989. Sekarang ia telah memperoleh gelar A.Md (Ahli Madya Diploma) selama 3 tahun di Universitas Negeri Padang pada program studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan tahun 2010. Kota Bukittinggi tempat ia mencari sesuap nasi dan mencari kebahagian untuk kedua orangtuanya yang sekarang masih berdiam di rantau orang. Ia bekerja sebagai pegawai kontrak di UNP Jurusan PGSD UPP IV Bukittinggi.
KOTA MATI... ITU ISTILAHNYA
Kota mati ... itu istilahnya
Sontak terdengar, air mata tergenang
dan meluap ke ruas-ruas pipi
Oh ... Negeriku
Apakah engkau tau istilah kota mati ?
Jujur, aku tak sanggup tuk mengutarakannya
dan tak sanggup tuk mengingatnya lagi
Kota mati ... itu istilahnya
30 September 2009
Gempa bumi berkekuatan 7,8 SR
momen terpahit di kotaku
Kota hiruk pikuk sontak sunyi senyap
Kota bagai istana seketika luluh lantak
Kota Adipura seketika kotor dengan bangkai-bangkai
Kota mati ... itu istilahnya
Untuk ketiga kalinya aku menyebut
dan untuk ketiga kalinya juga
air mata ini membanjiri kota ku
Oh ... Tuhanku
yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Kota mati, teguranMU
Kota mati, tanda-tanda kekuasaanMU
Kota mati, takdirMU
Sedetikpun tidak bisa di hindari
Kota mati, kotaku tercinta
Kota mati, kotaku yang kujaga
Kota mati, kotaku yang kubela
“Padang kota tercinta, kujaga, dan kubela”
TAPLAU
Taplau ...
itu sebutanmu
Taplau ...
Melihat ketenangan tubuhmu
membuat ketenangan di jiwa
Keindahan warna matamu
membuat semua mata tak henti tertuju padamu
Kelincahan tarian gelombang ombakmu
membuat semuanya serasa ikut menari denganmu
Merdunya suara nyanyian desiran ombakmu
membuat semua terhibur dengan alunan nadanya
Taplau ...
Kestrategisan tata letakmu adalah rezeki bagi kami
Di pinggir bibir-bibirmu itu kami mencari sesuap nasi
Taplau ...
Kestrategisan tata letakmu adalah ketenangan jiwa pemujamu
Karena di bibirmu itu pemujamu bisa berekreasi, bermain
dan menghilangkan kejenuhan
“Tapia laut oh tapia laut”
Engkau lah anugrah dan keberuntungan
yang Kuasa titipkan kepada pemujamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar