RIAN FAJAR ARIFIN, lahir di Bandung 18 Desember 1992. Jiwa muda yang terkobar, terutama terhadap seni akan kata-kata, telah mengantarkan perasaannya pada memoar yang terdalam. Penulis adalah lulusan SMAN 1 Banjaran, dengan pengalaman yang cukup membekali, salah satunya adalah juara pertama lomba Cipta Puisi se-Kabupaten Bandung, juara pertama menulis Puisi se-SMAN 1 Banjaran, dan juara ketiga menulis Esai se-SMAN 1 Banjaran. Penulis juga memiliki pengalaman di bidang lainnya, seperti Sains dan Olahraga, dengan pernah lolos OSN tingkat kabupaten pada bidang Fisika dan Kebumian, serta menjuarai lomba PORAK (Pekan Olahraga Antar Kelas) di bidang Basket sebagai tim dengan juara partama. Penulis tinggal di kp. Girang Deukeut Rt. 03 Rw. 09 kec. Banjaran kab. Bandung, Jawa Barat.
UCAP RENUNG PADANG SENJA HARI
Telah terbakar lautan luas menjadi sesamping daratan
Hidup diantara kerenyahan tanah yang hamparkan keajaiban
Bukan tentang menjadi sosok malaikat suci
Tetapi hadirnya, ibaratkan tonggak puisi murni
Setiap diteguk, manisnya menusuk hati tersuci
Kapan akan datang lentera panjang
Menutupnya dari sesuatu yang tinggi menjulang
Agar tetap wangi,
Seperti keringat bidadari
Inilah Padang yang teduh dan merindang
Biarpun kedinginan, selalu siap dengan selimut yang terbentang
Seusap debu yang berkilauan tak akan terguncang
Karena kemilaunya selaras dengan penari piring yang riang gemilang
Melahirkan penyair-penyair dengan rasa-rasa yang berbeda rupa
Telah menambah kerenyahan tanah menjadi gurih untuk diterka
Renyahnya kota Padang, mudah dikenang sulit terlupa
Dibumbui dengan segala rupa rempah dibalik dapurnya
Karena memang awannya selalu mencium langit dengan mesra
Padang kian tumbuh untuk perkasa
Keyakinan akan penduduk diatasnya,
Adalah hal yang sangat berharga
Logat khas yang memerdu tuk didengar sendu
Memanjakan Padang, nan indah untuk maju
Padang selalu tak akan menangis
Selalu tak akan terkikis
Mengisi ribuan lumbung padi
Dengan cerita tak bertepi
menarik, kata katanya mengalir lembut
BalasHapus