Rabu, 21 September 2011

Puisi Gusmarni Zulkifli

GUSMARNI ZULKIFLI, nama pena dari Gusmarni. Dara kelahiran
Sungai Cangka, Muaralabuh 15 Agustus 1988 ini memiliki hobi membaca
dan menulis. Beberapa karya-karyanya berupa cerpen dan puisi telah
diterbitkan di berbagai media massa, antara lain majalah Sagang dan
Haluan Kepri. Dia saat ini tengah menimba ilmu di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang. Selain itu, juga bekerja sebagai Guru Bahasa Indonesia di SMA Pelita Nusantara. Dia juga aktif berkesenian bersama SANGGAR SABDA BUNIAN, Tanjungpinang. Sekarang menetap di Jalan Batu Kucing No.16 Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

ROMANSA JEMBATAN SITINURBAYA

Ku mamah kenangan yang hadir tentangmu
Padang
Susah payah aku menelannya
Keping-keping rindu
Berserakan di sepanjang  jembatan Sitinurbaya
Menyiksa dengan sangsai cinta yang tak sudah
Kenangan
Kembali kumamah kau dalam duka
Lembayung senja  seakan menertawakanku
Sebab di sini tanpamu
Riak tepi Batang Muara di bawah sana
Bertanya-tanya
Tentang janji  yang kita ukir sekokoh Gunung Padang
Tentang rindu yang kerap kita tuai di jembatan ini
Tentang sejuta cita cinta kita dan,
Tentangmu cinta,
Aku tak mampu menjawabnya,
Hanya pilu cinta yang tak sudah
Yang kau sisakan untuk ku
Dan jembatan Sitinurbaya

Tanjungpinang, 21 Agustus 2011

MUARO

Muaro,
Ku pungut remah-remah mimpi yang berserakan
Di tepi pantai Muaro
Meski jenuh menunggu waktu berlalu
Aku tetaplah penunggu yang setia pada janji
Muaro,
Aromamu tak pernah berubah
Masih saja ku hidu pekat rindu
Yang menebar di pori-pori laut
Dan aku betah bersamamu
Meski tahun kembali berganti
Tepi pantai ini memancang setiaku
Menunggu cinta.

Tanjungpinang, 20 September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar