Kamis, 29 September 2011

Puisi Ishma Nur Ashshiddiqah

ISHMA NUR ASHSIDDIQAH, terlahir di Maros, 5 November 1991. Putri dari kota Angin Mamiri yang kuat tapi lembut, senang membaca, dengar musik,  browsing internet. Alumni putri jebolan Ponpes Darul Istiqamah Pusat Maccopa

AKU, INDRAKU, DAN KISAH TANAHMU

Aku mendengar,
Tentang batu legendamu
Yah, kisah seorang anak Minang
Melanggar bakti bundo
Kau sebut ia, Malin Kundang

Aku membaca,
Dari kisah Marah Rusli
Tentang putrimu yang jelita
Dipaksa nikah hingga diracun
Oh.. malang nian
Kisah kasih Siti Nur Baya

Aku melihat,
Dari layar kaca
Tentang derita rakyatmu
Tanahmu bergetar hebat
Meruntuhkan pencakar langit
Menyisakan duka mendalam
Di atas tanah merahmu yang basah

Aku mencicip,
Racikan khas dari tanahmu
Rendang, sate padang dan lainnya
Wow.. cita rasa menggoda darimu
Kau sebut ia, Masakan Padang

Dari indraku, aku mengenalmu
Pahamku tentangmu
Tak sehebat putra putrimu
Terlahir, berpijak, dan berevolusi di tanahmu

Aku bukan anak rantau
Aku tak terlahir di atas tanahmu
Meski terpaut jarak dan waktu
Ribuan kilometer darat dan lautan
Toh.. kisah batu legendamu, Siti Nur Baya, dan tanahmu
Tetap sampai padaku

Kelak...
Suatu hari, langkahku kan berpijak di tanahmu
Tanah rantau, tanah padang

PANTAI PADANG DALAM MIMPIKU

Malam itu,
Aku bermimpi tentang keindahanmu
Mengudara dalam sepi
Berpijak di Pantai Padang, kota Rantau

Ku nikmati...
Nyanyian alam terindah
Gemuruh ombak yang berburu
Menampar karang yang kokoh
Semilir angin membelai nyiur
Menampilkan tarian alam klasik
Tercipta harmoni sempurna Sang Pencipta

Ku saksikan...
Lukisan alam terindah
Di bawah kaki langit lembah Padang
Berarak awan putih membentang
Bias mentari membelah langit pantai padang
Hangat pagi, mendekapku lembut
Dalam kanvas alam sempurna sang Pencipta

Ku terbangun...
Dari tidurku, mataku sembab
Cahaya pagi muram terbias
Ku tertegun...
Shalat subuhku terlambat !!

Makassar, September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar