Minggu, 04 September 2011

Puisi Hasduni

HASDUNI, lahir di Musi Banyuasin Palembang 10 Juni 1992. Sekarang tengah mengenyam pendidikan di Universitas Negeri Padang. Sambil berkecimpung di dunia jurnalistik Surat Kabar Kampus Ganto membuatnya termotivasi untuk menulis.

MIMPI KAMI TERBAWA ANGIN PANTAI PADANG

kenapa tak kau menunggu aku di Imam Bonjol
bukanya kita sudah berjanji,
yang telah kusangsikan pada rumah gadang
dan yang ku titipkan pada ombak pantai padang,

***

obatnya memang belum kutemukan, tapi
bukankah kita bisa pergi ke puncak merpati untuk mencarinya
jika harus kembali lalu menggali dalam lobang yang telah terkubur
bertahun-tahun silam,aku siap.
mestinya dirimu sadar kalau angin yang berhembus di laut ini bukanlah
mimpi yang harus mereka kejar.
Kenapa kau diam saja?
Apakah kau melihat mereka?
seharusnya bisa,
karena kau pasti tak buta

***

sembari menunggu hujan untuk menyirami kota gersang ini
Aku berdo’a:
Oh Tuhan…
haruskah tunas-tunas itu layu sebelum berkembang
kutukan apa yang membuat kami harus melihat kenyataan ini
pantai, taman, gedung, bahkan sekolah kami menjadi tempatnya
Kau, lebih mengerti akan aku.

KEJUJURAN UNTUK RANAH MINANG

Aku ingin menjadi Agus Salim
Bukannya Tan Malaka
Bagiku kota ini tidak ku cinta dan tidak ku bela
Tapi kota ini jiwa raga ku dan akan selalu ku jaga
Aku bukannya anak kos disini
Tapi jiwaku disini,
Entah sejak kapan dia disini
Yang jelas setelah Agus Salim datang
Wahai Agus, aku datang
Untuk kota ini dan negeri ini
Terimalah aku jadi orang awak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar