Kamis, 29 September 2011

Puisi Hazatul Nadira

HAZATUL NADIRA, kelas X  MTS DMP Diniyyah Puteri Padangpanjang, Sumatera Barat.

TANAHKU BERCERITA

Lelah sepi meringkuk dalam sujudku
terhalang dari cerita rekahannya
yang menyebar dalam lorong-lorong keaiban
seperti luluh lantaknya batu-batu atas tanahku
yang pecah tak bulat mengembang lagi

Namun kini bulatnya yang merestui
lambaian yang kekal alami atasnya
yang ingin ku kenang namun sakit menyelimuti
dalam raga yang terkapak kemuruh

Seperti cerita kurung yang sendiri
dalam tanahku yang serak hawanya
lalu kembali berlari akhiri
buat raga mulai bercerita kenali aslinya
tentang kisah lambaian atas gunung debu itu

Kini dalam cerita gunungpun bertasbih
harap terapung semua mata pekatnya
hanyut laju menyentuh bawah lahirnya
hingga luntur semua kehambaran
yang jadi pandangan lambaian tanahku
semoga dalam kisahku aku aturkan
tentang tempat ku pijak yang hanyut beradu
dalam roda yang bercerita kejujuran
kisah asal tentang tragedi tanahku
yang hembus dingin kenai tangan kecilku
agar kekal segari sekujur tanahku
yang kekal sampai air kenai lenganku…

PADANGKU MELAMBAI

Orang-orang seperti menggelinding masuk jatuh
layaknya bola-bola mata yang jenuh
memandang segenap serak kerelaan dalam tanahku
tutur kata hati yang tak mengatur
di setiap lembutnya lambaian bunga-bunga

Namun di dalamnya seperti ada rekahan
yang menusuk jatuh kenai tanahku
di dalamnya mulai getar menjatuhkan
setiap lidah yang berlipat menggapai
setiap sinar yang tak lumpuh disambar

Kemana batu-batu bertasbih dalam diam
seakan dia menutur
setiap cinta yang lemah menjalar
harap hapus walau luka nantinya

Di sini, mata yang menggelikan tangan
rasuki setiap rekahan yang menjuntai
harap jatuh semua penopang damainya
yang seperti menari dalam keaiban

Kini tanahku mulai melambai
oleh tetes harap yang diamkan getarnya
setiap rekahan yang minta dirapatkan
dalam lambai kembali kami berkata
harap adanya kembali cerita
yang menjalar pada Padangku tercinta…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar