IDRIS SIREGAR, lahir di Medan Sumatera Utara 2 Januari 1968. Alumni Fakultas Hukum Unversitas Sumatera Utara Medan. Menyukai dunia kepenulisan termasuk sastra dengan berbagai bentuk tulisan seperti puisi, cerpen, cerbung. Tahun 1996 memublikasikan karya-karyanya di media cetak kota Medan dan Luar Kota Medan. Puisinya pernah dimuat di Majalah Dewan Sastera Malaysia, Majalah Bahana Brunei Darusalam, dan dalam antologi tunggal maupun antologi bersama. Buku Antologi Puisi terbarunya adalah AKULAH MUSI diterbitkan Panitia Pertemuan Penyair Nusantara di Palembang Juli 2011. Pernah berkesempatan mengunjungi Padang dan sekitarnya 13 tahun silam. Masih berkutat di Pasca Sarjana Bahasa Indonesia Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan, sembari berkomunitas sastra di komunitas RUMAH KATA Medan. Kini berdomisili di Jalan P. Kemerdekaan No 154 Tanjung Morawa Deli Serdang, Sumatera Utara.
MENAJA PADANG
Padang yang mengadang-gadang
Ramahkan nagari dengan urang pendatang
Relakan uda dan uti ke rantau nan panjang
Menjemput impian membubut asa bergelimang
Berbekal semangat sekuat Gunung Padang
Namun ingatlah almanak kerap berhaluan
Cari jalan buat pulang kampuang
Hadiri rasa di Pantai Air Manis menggelombang
Sembari resapi karmanya si malin kundang
Dalam iringan talempong dan saluang
Sebelum kembali ke ranah perjuangan hidup ini
Serapi nasehat Tali Nan Tigo Sapilin di tepian Batang Arau
Menaburi silaturahmi agar Padang menyejuk bertubi
Sambil nikmati rendang, terung balado dan nasi kapau
Menjadikan urang pendatang berkesan tak henti
Deli Serdang, September 2011
MERAMPAK PADANG
aku datang sebagai teman
menggenggam jemarimu di sudut-sudut nagari
sembari menelisik si malin kundang pada siang meninggi
mengukirkan kesan nan berlalu lalang dalam sanubari
jadilah! Jadilah kenangan tentang Padang
bagaikan si molek ranah beraroma melati
aku datang sebagai teman
menebarkan senyum di Kota Tua Batang Aru
hingga ke Gunung Padang ’tuk menjangkau
kisah lampau tentang Siti Nurbaya dalam perasaan
jadilah! Jadilah pengalaman tentang Padang
bagaikan perjalanan berjejak mensuri
Deli Serdang, September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar