Sabtu, 17 September 2011

Puisi Latief S Nugraha

LATIEF S NUGRAHA, lahir di Kulon Progo, Yogyakarta, 6 September 1989. Pernah kuliah pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Dia pernah menggiatkan Forum Budidaya Sastra Indonesia (BUSI) bersama kawan-kawan di kampusnya, pernah menggerakkan Panggung Apresiasi Sastra (PAS) Komunitas Gress, pernah menjadi koordinator divisi sastra Teater JAB periode 2009/2010, dan Penggagas Clang-Cling-Cleng Artistik. Dia sekarang aktif di Studio Pertunjukan Sastra (SPS) Yogyakarta dan bekerja di penerbit buku Gress Publishing. Karyanya (berupa puisi) pernah dimuat dalam suratkabar lokal di Yogyakarta. Selain itu, puisi-puisinya juga dapat dibaca pada buku antologi puisi Puisi Menolak Lupa (Unggun Religi-Obsesi Press, 2010), buku dokumentasi puisi Taman Mimpi Nawawarsa (Gress Publishing, 2010), dan buku kumpulan puisi Wajah (Arti, 2011). Saat ini dia tinggal di Gebang RT 82/RW 38, Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

SENJA DI PADANG

Sang awan di muka Teluk Bayur. Dan wajah garis pantai memesona sebagai gadis yang mungil. Pada perahu sebuah kursi memangku gunung dan bukit-bukit. Jurai bukit perbukitan terkulai memeluk kata-kata kota. Beranda malam merenda sungai-sungai yang mengalir hujan. Muara hari berjejal kaki-kaki berlari mengejar rindu pada bumi Padang. Bersama angin melengkung pedang pesisir. Puncak bukit merayu tulisan menjadi puisi tentang pojok sejarah rantau Minangkabau.

Yogyakarta, 15 September 2011

DI SERAMBI MASJID RAYA GANTING

Wanita berkerudung mawar di bibir mataku
menakjubkan setiap aku mengedip dalam kemarau
ketika kumbang di siang dan kunang kunang malam
berebut manis mu;
dan manis Mu

Wanita berkerudung mawar di bibir mataku
maniskan rayuan gerimis di daunan
lunturkan debu debu yang sejak pagi menyelubung setelah embun
dan kupu berupa rupa warna bergantian dengan kumbang
saling memadu kasih dengan siang yang gemencar
dan malam memang milik kunang kunang
yang merenangi renungan
untuk mu;
dan untuk Mu

Yogyakarta, 12 September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar