Selasa, 13 September 2011

Puisi Muskanedi

MUSKANEDI, adalah seorang laki-laki kelahiran Solok 5 Desember 1967 yang berprofesi sebagai pengrajin. Puisi ini lahir akibat kecintaannya terhadap kota Padang setelah lebih dari 10 tahun berdomisili di Padang dan menikah dengan wanita kelahiran Padang. Bahkan ia sempat mendapat kesempatan mewakili kota Padang mendalami seni ukir di Jogjakarta.

MASIH ADA SURAU

Aku salut dan kagum
Isu tsunami tak mematahkan semangatmu
Aku salut dan kagum
Meski gempa sering datang gerogoti tubuhmu yang semakin rapuh

Walau api membara
Memanas… Menelanjangi…
Menghanguskan…
Aku sangat salut
Kau Begitu tabah.. Kau tegar..
Kau tak tenggelam karena bencana
Aku salut dan kagum

Kau mampu urai bencana menjadi butiran Kristal
Kristal yang begitu indah menghiasi mahkota bertuliskan ‘asmaul husna’
Yang bertebaran di pelosok kotamu
Di punguti santri dan santriwati
Aku salut dan kagum
Surau dan musholla kau jadikan terminal yang begitu damai

Kau sangat arif dengan kemarahan “Tuhan”
Meski juga banyak orang-orang sombong
Paranormal yang berlagak
Sangat takabur pastikan tsunami besar
Gempa besar.. Banjir besar..
Ha… Ha… Ha… Ha…
Ternyata mereka lupa meramal
Kapan tali  nafasnya dicabut Tuhan

Maaf..
Kepada peramal aku tak pernah salut dan kagum
Biarlah selamanya aku hanya kagum pada keagungan Tuhan
Yang maha menentukan segalanya
Baguslah kamu telah kembsli ke surau menemani kami
Karena sejak dulu kami masih ada di surau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar