Sabtu, 24 September 2011

Puisi Rifalfi Hamdi

RIFALFI HAMDI, lahir di Simabur, 15 Juli 1994. Masa kecilnya dihabiskan di Sungai Rumbai lalu pindah ke Batubasa desa kecil bagian dari Kota Batusangkar, Sumatra Barat. Sekarang ia bersekolah di MAN 2 Batusangkar, kelas XII.Is1. Ia sangat menyukai mengarang atau menulis puisi.

JEMBATAN TUA

Malam Indah di kotaku,
Kerlap-kerlip lampu mewarnai setiap sudut kotaku,

Aku duduk di tepian penghubung penuh cerita,
Para penjaja mencari nafkah memenuhi trotar,
Seakan jadi penghalang jalan,
Nampak jelas biduk-biduk kecil menepi berserakan,

Hembusan angina begitu dingin tak membuat surut pejalan malam,
Bayang-bayang bukit menghitam nampak suram tinggi menjulang,

Hamparan pasir pantai…
Seakan jadi kanal pembuangan,
Semua berterbangan kian kemari dan berserakan,

Kereta-kereta mewah lalu-lalang menampakkan galmornya,
Musik-musik tak jelas membahana,
Kalahkan debur ombak yang cukup menggema,

Semakin kelam atap-atap rapuh diatasku,
Terasa semakin damai hidup ini,
Nanar hiruk-pikuk tembok tua ini aku duduki,
Tembok dan cahaya ini membuat aku rindu,
Merindu untuk bisa duduk di penghubung tua penuh cerita, Sekali lagi…

Menguak keeping-keping kecil masalalu,
Jembatan tua ini menggurat nadi-nadi Sejarah dan cerita panjang dari Kotaku,
Ingin aku berdiri dan duduk untuk mengenang…
Kisah-kisah masalalu nan suram dari Kotaku,

Sekali lagi ingin kukenang,
dan untuk merenung apa yang telah kuperbuat untuk Kotaku,
Untuk tanahku,
Negeri nan kucinta penuh Cerita,

PELABUHAN RINDU

Bayang-bayang itu semakin indah terlihat,
Rindu menyurat dan tersirat pekat,

Kala itu…
Pagi indah di seberang yang kupandang,
Aku duduk menekuk lutut dihamparan pasir pantai,
Mentari menyeruak tampak indah,

Debur-debur Ombak menghantam lunak,
Sayup-sayup terompet berdendang kudengar,
Menggema memberi tanda,
Kapal-kapal menepi dengan rapi,

Terperangah aku yang sekali melihat Teluk Bayur permai,
Debur-debur ombak yang kudengar semakin lengang,
Takjub mataku nanar memandang Indah nian kotaku tercinta,

Ingin raasanya diri ini berlama-lama,
Menjatuhkan pandang sepuas hati,
Namun jarak harus memisah,

Aku rindu pagi itu,
Suasana indah dipenghubung seberang,
Teluk bayur permai tunggu aku,
Indahmu akan mebawaku menepi disana,

dan Waktu…
Jangan hapus keindahan itu,
Karena aku akan datang untuk menikmati Indahnya kotaku,
Untuk menikmati…
Teluk bayur si pelabuhan Rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar