VIRONIKA SRI WAHYUNINGSIH, lahir di Ngawi, 5 Oktober 1969. Profesi guru swasta. Hobi membaca buku, menulis, dan bertanam. Cerpen Jalan Simpang karyanya meraih juara 1 lomba menulis cerpen yang diselenggarakan sebuah tabloid di Surabaya tahun 1992. Cerpen berbahasa Jawa (Cerkak) Mapag Ampak-ampak masuk nominasi 6 besar lomba mengarang cerkak yang diselenggarakan Majalah Praba Jogyakarta tahun 1993. Karya puisi Kanibal masuk nominasi 50 besar puisi terbaik nasional 2011 yang diselenggarakan Bentara Budaya Bali. Sampai sekarang masih aktif menulis cerpen di media Rohani lokal. Karya cerpen yang telah dimuat antara lain: Saat Daun Berbisik (2010), Pesan Malaikat (2011 ).
NOSTALGIA SITI NURBAYA
Andai jiwaku masih di alam fana
Kan kulintasi orbit bumi
Berkeliling ekuator dan zenith kotaku
Kota yang sejak silam menjadi bunga impian penghuni planet ini…
Nostalgi mengangkasa dari memori otakku
Sungguh menakjubkan kisah kasihku dengan Samsulbahri
Sebungkus nasi padang beralas daun pisang kita nikmati dengan seribu cerita….
Beriringan kita tapaki pantai Aia Manih…
Terpana kutatap arca mirip MalinKundang
Iba hatiku menatapmu Sang Malin…
Sayang… pinta maafmu datang terlambat
Engkau telah lukai sang bunda… kau kuras air matanya… hingga kering kerontang… gersang…
Aku tahu di dasar hatimu sungguh merana
Namun segalanya sia-sia….
Malin… mungkin jalan kita senada
Aku tersiksa bertemu muka dengan Datuk Maringgih…
Lelaki renta… memuakkan
Makhluk berhati iblis bertopeng malaikat…
Sosok yang tega menghentikan detak nadi dan detak jantungku
Bukan salah Baginda Sulaiman ayahandaku…. bukan…
Garis hiduplah yang membuat aku mati muda…. Berhenti melihat dunia…
Sia-sia aku merajut kasih dengan belahan jiwaku
Kemanakah gerangan sekarang rohmu Samsulbahri ?
Aku lega engkau telah binasakan Datuk Maringgih
Yang begitu lama menjadi onak duri dalam sekelumit hidupku…
Ingatkah kau Samsulbahri ? Hatiku merah dadu saat kau berikan anggrek ungu di sehiliran
Batang Arau…
Kau kulum senyum saat cemburu menderaku….meronta…menatap kau ceria menggamit
Siauw Ling sahabatku…menikmati Karupuak Sinjai…
Aku pikir kau play boy Samsulbahri…
Karena di tempat lain kau begitu mesra membawakan Balanse Madam dengan Ling- ling
Hian….
Mengertikah kau saat aku tersedu menatap dengan ekor mataku..kau berdua dengan
Jozias Anne Marianez noni dari Rotterdam itu ?
Kasihku tak sampai…..sampai di sinilah takdirku…
Sebagai Siti Nurbaya yang hanya tahu tradisi Balimau…yang hanya mengerti tari
Minangkabau atau Tamil…
Sebagai Siti Nurbaya aku tak menyesali takdir pekatku….
Hatiku masih berbinar…karena ada seberkas jejak hidupku melegenda…terang…di
Padang kotaku…
Dan setelah tahu…bahwa kau Samsulbahri hanya mencintaiku….
Pintaku bagi semua penghuni planet ini…cintai…sayangi…Padang kotaku…kota kita…
Tangerang, September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar