Minggu, 18 September 2011

Puisi Wisnhu Bagas Murtolo

WISNHU BAGAS MURTOLO, lahir di Jakarta, 17 April 1990. Aktif di sebuah komunitas sastra di kampusnya, Van der Wicjk serta aktif di buletin kampus, Dinamika. Alumnus SMA Negeri 2 Ciputat, Tangerang Selatan ini sedang merampungkan studi S1nya di Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA (UHAMKA) Jakarta, Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Alamat sekarang: Jalan Durian 6 nomor 15 RT 01 RW 06, Parung Panjang, Bogor

LAGU 60-AN

: Teluk bayur

Mengingatkanku pada bayang kita,
yang sempat hilang ditelan semilir angin pada jantung pantai.
Kala itu di dermaga dadamu
kupinjamkan pita kaset dari Ernie Johan.
Yang mengalungkan kenangan kita pada leher lautan.

Nona, pulang keselasela jemarimu
Adalah melukis lazuardi pada tepian hatimu
Sebab kau bukan sekedar langit yang memerah di pangkal rerindu
Yang kusebut kidung pada teluk bayur yang kutuju
Kau adalah segara yang kutanak pada ranjang pasir

Jika laut surut, aku mau menuntunmu kembali ke masa lalu
Ke masa dimana kita tak pernah menatap kesenjaan
Tapi, lantai laut semakin lincah membenamkan kita pada perpisahan

Semisal nanti umurku karam di teluk bayur
Maukah kau taburkan karangan bunga?
Pada jalang ombak yang menghapus cita kita
Mungkin di matamu, aku akan menjadi baitbait yang gugur

Di pendapa teluk bayur
Ingin sekali lagi menganyam rindu yang tertidur.

Tangerang, Agustus 2011

KESAKSIAN DUA JAM

: Dora Indrianti Tri Murni[i]

Dora. . .
Tentang dua jam mimpimu yang terelakan rembulan
Pun pada sandaran tembok yang selalu kau lukis dengan darahmu
Seperti mengunyah ruapmu pada sanak yang kau tunggu
Kau adalah lilin kecil yang nyala dalam goa yang kian runyam

Antara  kemeja putih dan celana biru kehitam-hitamanmu
Yang kau nikahkan dengan motor yang tak pernah kau bayarkan pajaknya
Lalu pada puluhan bahkan ratusan kilometer jalan yang kau kembara
Tapi mengapa siah yang harus kau kulum dibibirmu?

Kau menjelma rama dalam rumah
Tentang bundamu dan dua adikmu yang semakin lugu
Yang tak pernah kau sakiti bayangannya
Sebab engkau laksana tiga jembatan yang mereka tuju

Dora. . .
Ini semua tentang dua jam mimpimimpimu
Mimpi yang disaksikan cepak pada rerambutmu

Tangerang, Agustus 2011

[1] Dora Indrianti Trimurni (25), mahasiswa Universitas Bung Hatta Padang penderita penyakit keringat darah dikutip dari Padang. Seputar Nusantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar