Minggu, 11 September 2011

Puisi Budi Nando

BUDI NANDO, dilahirkan di Padang dan menetap di Padang. Sedang berkuliah di Fakultas Sastra Unand, Padang. Bergiat di Teater Langkah.
 
CUMANCIK*

satu
mari, sama kita mencari jaga. dari kumpulan tangan, bersorak
untuk bersama. yang beda,haruslah jaga
dua
bukan tersisih atau menyisih, tapi janji sudah dulu disepakati
kau seorang harus mencari, kami yang lari dan bersembunyi
tiga
yang tertangkap tak berarti mati. masih ada kawan yang memberi.
agar kau tak jadi pencari. kami bantu dengan badan sembunyi. mengintip
si  jaga, menatap kian kemari
empat
bila semua tak tertangkap, jagalah telur yang kau peram. kami tak kan keluar
dan berhenti
lima
cumancik, kau jangan pergi!

Kubu, 11

MUARO

banyak yang tak tahu atau sekedar ingin mengenal. tentang pedagang yang mengakut
orang-orang dari tanah seberang oleh negeri yang bertandang; Aceh. atau nagari yang kini
hilang nama; pauah dan kuranji.
memang, sejarah tak rapat seperti barisan tentara. selalu
renggang yang terbang bersama layang-layang dan tak kunjung pulang.
tentang muaro muasal padang. nagari yang menumbuh ilalang di hari dulu. serupa cerita
leluhur, padang bukanlah pedang. mengaliri darah selokan dan sungai ketika perang.
tetapi tanah nan lapang, mereka bilang taratak. tak terlihat rumah terlebih penjarah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar