Rabu, 28 September 2011

Puisi Ida Ayu Utami

IDA AYU UTAMI, lahir pada tahun 1981 di Bali. Kesukaannya pada puisi dimulai ketika bergabung dengan Teater Wagiswari. Saat ini tengah bergiat mengikuti Lokakarya Baca Sastra yang digagas oleh Ayu Utami (Komunitas Salihara) dan Dewan Kesenian Jakarta. Pernah memenangkan membaca puisi Italia yang diadakan oleh Istituto Italiano di Cultura Jakarta tahun 2004. Saat ini Ida Ayu Utami mengajar Sejarah di Sekolah Bogor Raya.

SAAT PADANG TAK PERNAH SUNYI

#
Rubuhlah rumah gadang itu,
melantunkan tangis yang tak berujung.
Anak perawan meregang nyawa,
membayar dosa,
perbuatan ibu dan bapa.
Dalam doa awak berharap,
Hikayat engkau menghantar Uda.
Cerita duka tak boleh dieja,
sebab anak perawan kini memilih cinta.

#
Menunggu kapal menyauh,
dekat Teluk Bayur nan teduh.
Kapal merapat membongkar muat,
mencari Uda di antara umat,
rempah terakhir meninggalkan aroma,
namun Uda tak kunjung menjelma.

#
Ingin awak berjumpa Siti,
mencurahkan segenap isi hati,
tentang Uda yang tak ingin kembali.
Resah hati mendulang mimpi,
cerita Siti terulang lagi,
namun kini awak tersakiti,
sebab rantau lebih indah dari negeri sendiri.

#
Pesan Bundo setiap kali,

alah bauriah bak sipasin,
kok bakiek alah bajajak,
habih tahun baganti musim
sandi Adat jangan dianjak

Awak tak tau kapan Uda ingin kembali
menawarkan cinta yang punya arti.
Biar kini awak menyendiri,
namun awak tak akan pergi,
dari Padang yang tak pernah sunyi...

4 komentar:

  1. sangat bagus.. perfect

    BalasHapus
  2. keren...gokil...bagus

    BalasHapus
  3. simple, tapi isinya dalam. salam ya mbak ayu

    BalasHapus
  4. Padang ternyata lebih dari sekadar cinta... tetabh smangadh, "awak"!

    BalasHapus