Selasa, 13 September 2011

Puisi Imrizal Pratama

IMRIZAL PRATAMA, mahasiswa AMIK Bukitinggi, masih belajar menulis, dan  menikmati karya mutakhir para penyair, novelis.

DI BAWAH REMBULAN

di bawah rembulan kita mengejar ombak
menuduh ia curi ketenangan kelam

0111

CATATAN OMBAK

bahkan kau telah merimba, semraut akar di mata
benarkah laut sisakan ombak di tepian catatan yang kering
atau badai menitipkan bekas pelayaran untuknya
sudahlah, berhentilah mempuisikan hujan saat remang menyerang
karena kau akan menulis mentari  terbenam. kelam
namun kau terus menanyai karang
tentang legenda asal muasal pasir
tentang deburan yang tak mau berhenti tampari keteguhan
seperti mengulum mantera dari gigil malam yang sering membekaskan ngilu
di kilapnya bibir sunyi yang dari tadi meminta keadilan
benarkah laut sisakan ombak di tepian catatan yang kering
atau badai menitipkan bekas pelayaran padanya
karena kali ini tulisanku menggelembung di dayungan
dan semakin jelas bekas rangkakan sampan mimpi
tentang sekumpulan pucuk kelapa yang lapar pada bacaan
tentang segenggam ruput laut yang baertanya pada dosen;
apakah setelah ini kami juga diwisuda dari negeri ini?

Gonjoang Sambilan, 1001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar