Senin, 26 September 2011

Puisi Kartika Kwartya

KARTIKA KWARTYA, alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta ini sama sekali tak memiliki darah keturunan Minang. Lahir di Batam, 23 tahun silam, dari orangtua asli Palembang. Mendapatkan pendidikan dasar hingga menengah pertama di Kota Kembang Bandung. Dan melanjutkan sekolah menengah atas di kota kelahiran. Anak bungsu dari empat bersaudara ini suka menulis, tapi tak pernah benar-benar serius menjalankannya. Hobinya menyusun kata-kata kini hanya “dimanfaatkan” untuk membahasakan apa yang dikatakan narasumber menjadi sebuah bentuk tulisan yang (semoga) bermanfaat bagi pembaca.

30 SEPTEMBER 2009

Tiga puluh september dua ribu sembilan
Sebuah tanggal yang takkan terlupakan
Ketika ribuan kaki berlarian
Mencari tempat perlindungan

Bukan karena ulah teroris nakal
Tapi ini kehendak Tuhan
Ketika bumi dibuat-Nya berguncang
Entah ujian ataukah peringatan

Tak hanya Padang yang dilanda panik
Seluruh Indonesia ikut menangis
Menanti kabar sanak famili
Yang hilang berhari-hari

"Tuhan, bagaimana hidup anak kami"
"Tuhan, lindungi saudara kami"
"Tuhan, selamatkanlah keluarga kami"

Gempa ini bukan yang pertama
Selama empat tahun aku hidup di sana
Tapi entah mengapa
Traumaku masih ada

Namun hidup harus berjalan
Meski banyak nyawa jadi korban
Kepada mereka kami doakan
Semoga bahagia di sisi Tuhan

Dua tahun telah berlalu
Entah seperti apa kini wajahmu
Inginku kembali ke kota itu
Begitu banyak kenangan indah di benakku

"Apa kabar ombak samuderamu"
"Apa kabar sejuk angin di bukit-bukitmu"
"Apa kabar ikan-ikan kecil di jernih sungaimu"

Di Kota Padang aku bertemu teman
Di Kota Padang aku dapatkan keluarga
Di Kota Padang kurasakan cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar