Sabtu, 10 September 2011

Puisi Kemas Ferri Rahman

KEMAS FERRI RAHMAN, lahir di Muaradua, Sumatera Selatan, 14 Mei 1990.  Berdomisili di Jl. Batu Putih, Talang Pancur Nomor 72, Kabuoaten Oku Selatan, Sumsel 32171. Mahasiswa S1 Teknik Sipil dan Lingkungan IPB Semester 7. Sejumlah karya puisinya tercantum dalam beberapa antologi bersama dan antologi puisi tunggal “Rindu-Rindu yang Teduh”.

SEJUMLAH KENANGAN DI MASA LALU

/1/
aku ingat, di Koto Tangah, di Lubuk Minturun,
ibu tak pernah gagal menyalakan do’a-do’a,
membangun teduh cerita untuk anak-anak kampung
seperti kami.

lalu suatu waktu, kami mengerti tentang apa yang kerap
diucapkannya dalam bening air mata, sungguh lebih dari
sekadar angan-angan.
: ada jembatan yang ingin selalu didirikan ibu.
supaya kami, akan melaluinya dengan seksama,
sembari memanggul beberapa potong pesan
di lembaran punggung kami yang belumlah terlalu kokoh
seperti Andalas ini.

/2/
sungguh, pun kami tak lupa, betapa rimbunnya tulus
yang ibu racik dengan Galamai, yang acap kami santap
sewaktu tawa masihlah kanak, juga ke dalam Teh Talua
yang diseruput ayah sebelum meladang, sebelum menanam
bekal-bekal untuk kami yang tunas.

duhai, adakah kenangan paling lebih
selain waktu lampau, saat kamboja belum menjadi apa,
bagi ibu sendiri?

/3/
dahulu, kami tak pernah memikirkan tentang
bagaimana menuliskan surat rindu yang baik.

tetapi, peristiwa-peristiwa yang sering kali kami baca
di tanah lain itu, pada akhirnya tabah mengajarkan kami
untuk menuliskan kata-kata yang menyimpan banyak
ingatan paling kembali.

di saat-saat senja, kami juga selalu terkenang apa-apa
yang kami sebut sebagai album keluarga,
di dalam benak kami sendiri. misalkan saja: tentang Uda-Uni
yang gemar memainkan Talempong, atau kami
yang tekun menyanyikan Ayam Den Lapeh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar