Rabu, 28 September 2011

Puisi Kurnaesih

KURNAESIH, lahir pada malam Minggu 7 Agustus 1989. Asal Lampung, dan besar di kota Lampung. Kuliah di Universitas IAIN Sunan Ampel Surabaya, sekarang sedang menempuh semester akhir. Pengalaman organisasi, pernah menjadi koordinator pemberdayaan kader organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2008-2009. Kemudian pada tahun yang sama menjadi bendahara program santri berprestasi Kementrian Agama cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya dan juga pernah menjadi Menteri Gender Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya periode 2009-2010.

KURINDU RENDANG SAHABATKU

Empat tahun purnama berlalu
Riang gemilang canda tawamu sudah hampir tak ada lagi
Canda kocakmu membuat perutku terpingkal-pingkal
Tampak lesung pipit yang mungil saat kau tersenyum
Namun ada yang tidak pernah terlupakan
Rendang yang selalu kau bawa untukku saat kau pulang kampung
Alfi sahabatku tercinta
Kerinduanmu terhadap Padang selalu membuatmu pulang
Namun sekarang kau pulang untuk waktu yang lama
Alfi  sahabatku
Ku rindu sedapnya rendang yang biasa kau bawa untukku
Gumpalan daging sapi yang kehitaman dibalut dengan rempah-rempah
Hem............nikmatnya tiada tara menusuk hingga ujung ususku
Alfi sahabatku
Rendang dari mu serasa melayangkan tubuhku ke kota Padangmu yang mempesona
Mimpiku ingin ku bertolak ke sana
Supaya ku puas menikmati lezatnya rendang khas kotamu
Setiap ku teringat kotamu rendangmu selalu menusuk kalbuku
Alfi............, ku merindukanmu dan rendangmu

WALAU GEMPA PADANG MEMPESONA

Hiruk pikuk suara rintihan korban-korban gempa
Anakku di mana kau berada, selamatkah?
Ibuku di mana kau berada, selamatkah?
Ayahku di mana kau berada, selamatkah?
Suamiku di mana kau berada, selamatkah?
Istriku di mana kau berada, selamatkah?
Rintihan korban gempa di mana-mana, gempa Padang itu membuat mereka lunglai
Harta hilang, keluarga hilang dan semuanya hilang bersama serpihan bumi yang pecah
Hentakan bumi itu membuat sebagian bumi Padang luluh lantah
Terketuk hati para relawan untuk singgah ke kota nan indah Padang permai
Memberi setetes air dan sesuap nasi membuat mereka yang berduka berbinar
Namun kota Padang itu tetap indah nan mempesona di mataku
Bukit-bukit yang tinggi membuatku terasa sejuk ketika ku singgah di sana
Rumah adat yang masih terukir menggambarkan indahnya kulturalisme
Makanan yang khas nan lezat selalu terngiang di benakku
Hem.....indahnya pemandangan menyihir mataku untuk selalu menatapnya
Lezatnya kuliner menggelitik lidah dan tenggorokanku
Padang...................
Betapa mempesonanya kebesaran kotamu
Ku tetap ingin terbang singgah di bukit-bukitmu
Ku tak gentar walau kau pernah terluka oleh gempa
Namun bagiku kau tetaplah Padang yang mempesona 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar