Senin, 26 September 2011

Puisi Miftakhul Jannah

MIFTAKHUL JANNAH, dari Surabaya, lahir tanggal 4 Oktober 1990. Nama penanya adalah Jemari Sosyamitha. Mahasiswi semester V, Jurusan PAI, Fakultas Tarbiyah, IAIN Sunan Ampel, Surabaya. Anak pertama dari dua bersaudara. Mulai aktif menulis sejak SMP, tulisan pertamanya dimuat di Harian Surabaya. Berdomisili di Perum Kehakiman Rt 06 Rw 03, Pakal, Surabaya. Selalu teringat akan pesan Almarhumah guru SD saya, sebelum beliau menghembuskan nafas terakhirnya “ to be successful is to be different positively”. Dan itulah salah satu yang menjadi motivasi terbesarnya dalam berkarya.

BATU MALIN MENANGIS

Bulan penuh menyinari bumi
Mayapada terang terasa
Cahaya sinar menggugah
Sebuah tabir kehidupan
Lewat batu-batu Malin
Di Pantai Aia Manih, Sumatera Barat . .

Tiada pernah kuimpikan
Badai menggulung ombak
Terhempas di tepian nan landai
Cabik sudah layar pencegah mara . .

Putus sudah tiang sasaka
Akibat perbuatanmu yang hina
Kau balas air susu dengan air tuba . .

Tubuhmu bersujud membatu, Malin
Kisahmu terkenang sepanjang zaman
Memilukan hati para ibu
Yang tak kuasa menunggu
Kedatangan anaknya dari tanah rantau . .

Kutukan ibumu, itulah akhir hidupmu
Jadikan tubuhmu membatu
Perasaan ini semakin miris
Jejakmu tak kunjung habis
Oh……… Batu Malin Menangis . .

Batu Malin Menangis . .
Jangan biarkan kebenaran terkikis
Oleh tangan para pejabat
Yang dengan lahapnya memakan uang rakyat
Dan tak peka akan tangisan yang menyayat .

Batu Malin Menangis . .
Sampai kapan negeri ini mengalami nasib tragis
Hingga tak ada keadilan yang mengais
Hati dipenuhi oleh iblis

Batu Malin Menangis . .
Kapankah kesombongan akan terkikis ?
Mensucikan hati dari duniawi
Hingga negeri ini berseri
Terbebas dari hal yang memilukan hati

Kota Padang damai lestari  . .
Negeri Indonesia harum nan suci  . .
Makmurlah Padangku . .
Jayalah Indonesiaku . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar