ZULHERMA, lahir di Padang, 20 September 1971. Anggota PWI.
ORANG KAMPUNG
Padang I
Singkap tirai rumah nan gadang...
Mata Rubiah mengerjap
Lelakinya pulang dari bertukang...
"Orang kampung tak lagi suka terminal pesing, pasar dan bendi,
Orang kampung mau Padang jadi metropolitan," teriak lakinya garang.
Rubiah suka oceh lakinya
Orang kampung mau naik eskalator
Penat nampaknya menapak jenjang rumah nan gadang!
Orang kampung mau plaza
Orang kampung tak mau lagi melanyahkan tangkelek di pasar raya!
Suaminya, rupanya telah dapat proyek membuat Padang tak lagi udik
Azan kian senyap ditelinganya
Suara suling nan mencelahi tingkap kini menjemukan baginya
Apalagi hempasan ombak di tepi laut Padang
Rubiah mengantang mimpi
Menanak harapan
Pada perapian
Dicampakannya tangkelek dihamban ke bara tungku
Dikepingngnya jenjang...
Kain pelekat, baju basiba dan selendang lilit nan telah lapuk...
Asap berarak melukis istano nan jenjangnya berjalan sendiri...
Rubiah dan lakinya tergelak-gelak
Rumah mereka akan berganti rumah batu..
Di rumah gadang yang jenjangnya berjalan itu, dia akan menukar kain palekat dengan celana pinsil...
Akan menukar selendang dan rambutnya akan dipirang...
Padang II
Rumah batu miring guyah tiangnya
Bumi goncang...
Rubiah lari lintang pungkang ke atas gunung Padang...
Lakinya hilang tak tahu rimba...
Atap rumah gadang yang berjenjang besi berguguran...
Neonbox,
Palang iklan,
Menghantam-hantam
Padang III
Kata orang siak; yang banyak orang kampung tak paham: karena Padang mewariskan adat nan basandi syarak dan syarak nan basandikan Kitabullah Allah tak suka orang kampung mencampakan adat istiadat.
Itu adalah menganti emas dengan suasa!
Rubiah terkesiap, karena...
Ditungkunya:
emas itu telah menjadi abu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar